tag:blogger.com,1999:blog-14597353951602389372024-02-20T05:01:40.264-08:00Bubur Bayi SehatUntuk memenuhi Kebutuhan Akan Makanan Bayi Yang Praktis, halal, Bergizi, Higienis, Tanpa Bahan Pengawet. Hubungi (021) 94229037Osa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.comBlogger19125tag:blogger.com,1999:blog-1459735395160238937.post-51233689559257121412009-12-22T02:52:00.000-08:002009-12-22T02:52:00.436-08:00bu Positif HIV Bisa Berikan ASI Eksklusif Pada BayinyaIbu yang telah didiagnosa positif HIV biasanya tidak mau memberikan ASI pada anaknya karena takut si bayi tertular virus tersebut. Tapi ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya justru bisa mencegah penularan tersebut.<br /><br />Ibu yang mengidap HIV cenderung tidak ingin memiliki anak dan kalaupun punya anak tidak mau menyusuinya karena tidak ingin si anak tertular penyakitnya. Namun Badan kesehatan dunia (WHO) pada 1 Desember 2009 menyatakan bahwa ibu yang positif HIV bisa menyusui anaknya secara eksklusif.<br /><br />"Ibu yang positif HIV bisa menyusui anaknya secara eksklusif asalkan si ibu mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) sejak awal kehamilannya," ujar dr Henny Hendiyani Zainal seorang konselor Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).<br /><br />Jika ibu yang positif HIV, maka sejak awal kehamilannya harus sudah mengonsumsi obat antiviral agar virus yang ada dalam tubuh ibu tidak ditularkan pada anaknya. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap ibu yang positif HIV di Afrika Selatan.<br /><br />"Didapatkan bayi yang mendapat ASI eksklusif menunjukkan hasil negatif terhadap virus HIV hingga bayi tersebut berusia 2 tahun dan tidak didapatkan penurunan daya tahan tubuh (imunitas) dari anak tersebut," ungkap dr Henny.<br /><br />dr Henny menuturkan hal ini kemungkinan di dalam tubuh ibu yang positif HIV sudah terbentuk antibodi secara alami, sehingga antibodi inilah yang akan masuk ke tubuh si anak untuk melindunginya dari penyakit HIV.<br /><br />Namun penelitian yang dilakukan di Afrika Selatan ini baru sebatas melihat efek jika bayi diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, dalam arti bayi tidak mendapatkan asupan lain selain air susu ibunya saja.<br /><br />Untuk itu bagi ibu yang sudah dinyatakan positif tertular HIV tidak salahnya untuk memberikan ASI eksklusif pada sang buah hati, tapi dengan syarat si ibu tetap mengonsumsi obat antiviral sejak masa kehamilannya.Osa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1459735395160238937.post-69257414847132185462009-12-21T02:48:00.000-08:002009-12-21T02:52:33.828-08:00Hanya ASI Satu-satunya Makanan untuk BayiPemberian Air Susu Ibu (ASI) seringkali digabung dengan susu formula sejak bayi lahir. Tapi hal ini tidak dapat dibenarkan, karena ASI adalah satu-satunya pilihan yang harus diberikan sejak bayi lahir hingga 6 bulan ke depan.<br /><br />Maraknya iklan susu formula yang terdapat di televisi, internet, koran maupun di pinggir-pinggir jalan cukup memberikan pengaruh yang besar terhadap keberhasilan ASI eksklusif pada masyarakat.<br /><br />"Tingkat menyusui di Indonesia memang diakui masih rendah. Bahkan negara Afganistan yang sering terjadi konflik tingkat menyusuinya masih lebih tinggi dari kita," ujar Mia Sutanto, ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) .<br />Lebih lanjut Mia mengungkapkan sekitar 50 persen permasalahan yang terjadi di Indonesia adalah akibat pemasaran iklan susu formula. Jika produsen susu formula tidak boleh membuat iklan di semua sektor, maka setengah dari permasalahan menyusui di Indonesia bisa teratasi. Sehingga pemerintah dan masyarakat tinggal mendukung gerakan ASI eksklusif, meluruskan mitos-mitos yang ada tentang menyusui dan memberikan edukasi seputar menyusui.<br /><br />Salah satu konsistensi AIMI dalam hal mengkampanyekan pemberian ASI adalah dengan bergabung bersama lembaga dan masyarakat peduli ASI untuk menolak RUU kesehatan terkait dengan adanya kata-kata susu formula dalam RUU tersebut. Hingga akhirnya AIMI dan pihak lain berhasil mendesak para wakil rakyat untuk menghapuskan kata susu formula serta memberikan pasal sanksi bagi semua pihak yang menghalangi pemberian ASI.<br /><br />Susu formula selama ini diklaim sebagai produk steril, tapi menurut Mia, siapa yang bisa menjamin bahwa produk tersebut benar-benar steril. Karena dalam prosesnya harus melalui berbagai tahapan hingga akhirnya bisa dijual, ada banyak kemungkinan kontaminasi seperti saat proses di pabrik, proses pengiriman serta saat membuat susu formula, apakah botol dan airnya sudah steril.<br /><br />"Saat bayi baru lahir, ususnya masih berbentuk bolong-bolong dan hanya bisa tertutup sempurna oleh kolostrum yang terdapat di ASI. Lalu apa jadinya jika usus yang bolong tersebut diisi oleh zat asing seperti susu formula, hal ini justru sangat berisiko," ungkap Mia Sutanto.<br /><br />ASI sebenarnya sudah terbentuk sejak usia kehamilan 16 hingga 22 minggu dan saat plasenta bayi sudah keluar maka dengan sendirinya hormon kehamilan akan menurun sedangkan hormon menyusui akan meningkat. Saat 1-3 hari setelah melahirkan, ASI cenderung akan bertambah banyak dan semakin sering ASI disedot oleh bayi maka produksinya akan semakin banyak.<br /><br />Pada intinya tidak ada alasan bagi ibu untuk tidak memberikan ASI pada bayinya, karena semua zat yang diperlukan oleh bayi saat baru lahir sudah terdapat di dalam ASI. Diperkirakan hanya 1 dari 1.000 ibu yang tidak bisa menyusui anaknya karena ada kelainan di payudara sang ibu dan kelainan ini sudah bisa terdeteksi sejak masa kehamilan.<br /><br />Diketahui jelas Mia, sebenarnya banyak risiko yang bisa ditimbulkan jika ibu tidak memberikan ASI dan hanya memberikan susu formula saja. Salah satunya adalah kemungkinan terkontaminasi bakteri dari luar, daya tahan tubuh bayi tidak terlalu kuat serta bisa merusak gigi bayi nantinya akibat penggunaan botol susu.<br /><br />"Bagi ibu yang menyusui dukungan dari suami, orangtua dan juga sang mertua sangat diperlukan agar si ibu lebih percaya diri. Maka diharapkan tahun 2010 tingkat ibu menyusui di Indonesia bisa meningkat," ujar Nia Umar, wakil ketua dari AIMI.<br /><br />Banyak cara yang bisa dilakukan oleh ibu untuk tetap memberikan ASI pada anaknya termasuk bagi ibu yang bekerja atau sedang bepergian. Misalnya dengan memompa ASI dan menyimpannya di kulkas atau jika sedang di luar bisa dengan cara menggunakan pakaian berkancing depan dan menutupinya dengan selendang atau pasmina.<br /><br />"Maka ASI bukanlah yang terbaik tapi the only option (satu-satunya pilihan) susu bagi bayi," ungkap Mia.Osa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1459735395160238937.post-23915964713438467472009-12-15T14:27:00.000-08:002009-12-15T14:33:07.304-08:00Makanan Sehat Untuk Bayi Sehat Berupa BuburBayi yang baru dilahirkan memiliki kondisi kesehatan/klinis yang berbeda-beda. Ada yang dilahirkan mengalami gangguan kesehatan seperti gangguan pencernaan, gizi buruk, gangguan jantung, menjalani operasi tertentu, infeksi berat dan lain-lain. Pada keadaan tersebut, bayi harus diberikan diet khusus yang disesuaikan dengan keadaan kilnis dan penyakit yang dideritanya. Bayi yang tidak sedang mengalami keadaan klinis yang dimaksud disebut bayi sehat.Secara umum makanan bayi sehat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu makanan utama yaitu ASI/PASI (pengganti ASI) dan makanan pelengkap yang diberikan ketika bayi telah mencapai umur dan berat badan tertentu yang terdiri dari buah, biskuit, makanan lumat (bubur susu), dan makan lembek (nasi tim). Makanan pelengkap ini diberikan ketika ASI/PASI tidak lagi mencukupi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi sehingga harus ditambah dari sumber makanan yang lain.MAKANAN UTAMA Telah lazim diketahui makanan paling baik bagi bayi sehat adalah air susu ibu (ASI) terutama pada bulan-bulan pertama setelah dilahirkan. ASI mencukupi kebutuhan gizi bayi sehat sampai umur 6 bulan sehingga ibu dianjurkan untuk memberikan ASI ekslusif sampai bayi berumur 6 bulan. Namun adakalanya bayi yang sehat terhalang untuk mendapatkan ASI karena sesuatu dan lain sebab baik karena faktor ibu atau bayi itu sendiri sehingga pemberian ASI tidak memungkinkan sehingga harus diganti dengan makanan lain pengganti ASI. Makanan pengganti ini disebut PASI. PASI diformulasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bayi, diantaranya fungsi saluran pencernaan yang masih terus berkembang, umur, berat badan, ada tidaknya alergi dan lain-lain. Sekarang ini telah ada PASI yang formulanya sangat mirip dengan ASI walaupun tetap tidak bisa menggantikan ASI dengan segala kelebihannya.ASI merupakan makanan yang ideal untuk bayi terutama pada bulan-bulan pertama. Air susu ibu mengandung semua zat gizi untuk membangun dan menyediakan energi dalam susunan yang diperlukan, tidak memberatkan fungsi saluran pencernaan (lambung dan usus) dan ginjal, menghasilkan pertumbuhan yang optimal, memiliki berbagai zat antiinfeksi, mengurangi kemungkinan terjadinya dermatitis atopik (radang kulit yang tidak jelas penyebabnya), serta memperpanjang jarak kelahiran anak. Keuntungan lain menyusui adalah murah harganya, tersedia pada suhu yang ideal dan tidak perlu dipanaskan terlebih dahulu, selalu segar dan bebas pencemaran kuman, memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak, serta mempercepat pengembalian besarnya rahim pada bentuk dan ukuran sebelum hamil.Yang harus diperhatikan saat menyusui adalah bayi sedang bangun dan mau minum. Bayi akan bereaksi jika puting payudara ditempelkan pada mulutnya. Tetapi jika bayi menolak berarti ia belum mau minum dan tidak perlu dipaksakan. Hendaknya ASI diberikan secepatnya terutama bila ibu dan bayi sehat.Air susu yang diproduksi pada 1-5 hari pertama dinamakan kolostrum berupa cairan kental yang berwarna kekuningan. Kolostrum ini sangat menguntungkan bayi karena mengandung lebih banyak antibodi, protein, mineral, dan vitamin A. Sebagai pedoman pada hari pertama dan kedua, lama pemberian ASI adalah 5-10 menit pada tiap payudara dan pada hari ketiga dan selanjutnya lama pemberiana ASI adalah 15-20 menit. ASI dapat diberikan terus sampai anak berumur 2 tahun.PASI diberikan bila karena sesuatu sebab bayi tidak dapat memperoleh ASI.Osa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1459735395160238937.post-45462411866949660352009-12-10T23:37:00.000-08:002009-12-15T14:35:13.331-08:00Nutrisi Sehat Variasi Bubur SusuAir Susu Ibu (ASI) memang makanan utama bagi bayi. Namun, pada usia empat bulan ke atas, bayi membutuhkan makanan yang lebih padat sebagai pendamping ASI, karena meningkatnya kebutuhan gizi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan otaknya. Maka, ibu harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai makanan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan bayi.<br />Masa bayi adalah periode emas. Yaitu merupakan peluang orangtua untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan si buah hati. Hal ini, salah satunya dapat diwujudkan melalui pola asuh makan yang sehat, baik, dan benar. Bayi yang mendapatkan pola asuh makan yang tepat, pertumbuhan dan perkembangannya akan berjalan optimal.<br /><br />Selain itu, saat bayi sudah membutuhkan makanan tambahan, orangtua sebaiknya memperkenalkan dengan beragam makanan yang tentunya harus sesuai dan diterima oleh sistem pencernaan bayi yang masih lemah. Sebab, kesukaan (preferensi) terhadap makanan perlu dibentuk sejak dini. Apabila tidak, anak akan bergantung kepada sedikit variasi makanan saja. Akibatnya, kelengkapan gizi anak tidak terpenuhi.<br /><br />Di dalam buku <a href="http://agromedia.net/index.php?page=shop.product_details&flypage=shop.flypage&product_id=1048&category_id=64&manufacturer_id=0&option=com_virtuemart&Itemid=27"><span style="font-style: italic;">“Variasi Bubur Susu; Untuk Usia 4 – 12 Bulan”</span></a> ini, Dra. Mutiara Dahlia, M.Kes dan Dr. Rusilanti, M.Si menjelaskan dan memberikan arahan tentang makanan tambahan bagi bayi. Yaitu mencakup pemilihan bahan yang benar dengan kandungan zat vitamin dan mineralnya dari masing-masing jenis makanan, dan pengolahan makanan tambahan bayi dalam bentuk bubur susu. Juga dijelaskan tentang faktor makanan bagi pertumbuhan bayi, serta pertumbuhan dan perkembangan fisik bayi.<br /><br />Variasi bubur yang disajikan dalam buku ini di antaranya, bubur susu pepaya apel, susu mangga pisang, susu avokat pisang, susu tomat pisang wortel, susu kentang wortel keju, susu kacang hijau pisang mangga, susu hunkwe keju, susu jagung manis kuning telur, susu beras merah hati ayam, susu beras merah ikan kakap, susu havermouth telur keju, susu ubi keju tuna, susu kacang kedelai ikan tuna keju, dan susu kedelai labu keju.<br /><br />Buku yang diterbitkan AgroMedia ini sangat tepat menjadi panduan, terutama bagi orangtua, pembuat makanan bayi, dan praktisi gizi dan kesehatan anak. Sehingga Anda bisa membuat bubur susu untuk bayi dengan berbagai variasinya secara mudah, dengan hasil yang baik dan tepat untuk perkembangan dan pertumbuhan bayi.Osa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1459735395160238937.post-34821669303451170612009-11-16T00:54:00.000-08:002009-12-15T14:35:49.831-08:00Apa Itu Susu Formula Bayi<span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Apa itu <a href="http://buburbayisehat.blogspot.com/">susu Formula Bayi?</a></span><br />Susu formula bayi adalah cairan atau bubuk dengan formula tertentu yang diberikan pada bayi dan anak-anak. Mereka berfungsi sebagai pengganti ASI. Susu formula memiliki peranan yang penting dalam makanan bayi karena seringkali bertindak sebagai satu-satunya sumber gizi bagi bayi. Karenanya, komposisi susu formula yang diperdagangkan dikontrol dengan hati-hati dan FDA (Food and Drugs Association/Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika) mensaratkan produk ini harus memenuhi standard ketat tertentu.<br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Bagaimana FDA mengatur Susu Formula?</span><br />Kualitas keamanan dan gizi dari susu formula dipastikan dengan mensaratkan para produsen mengikuti prosedur tertentu dalam memproduksinya. Bahkan, ada hukum – yang dikenal sebagai Ketentuan Susu Formula bagi Bayi – yang memberikan FDA kekuasaan untuk menciptakan dan menerapkan standard pembuatan susu formula bayi. Para produsen harus menganalisa setiap periode produksi untuk memastikan tingkatan gizi dan memastikan keamanannya. Kemudian mereka diharuskan untuk mengambil contoh, memastikan bahwa produk tersebut akan tetap baik sekalipun disimpan di rak-rak toko. Susu formula bayi juga diharuskan memiliki kode-kode kemasan untuk meng-identifikasi periode produksi dan para produsen harus menyimpan detail setiap produksi beserta analisanya.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Apakah FDA memiliki spesifikasi gizi tertentu bagi susu formula bayi?</span><br />Dalam daftar peraturan FDA ada nilai minimum dari kandungan 29 gizi dan nilai maksimum dari 9 gizi tersebut. Semua susu formula yang dipasarkan di Amerika Serikat harus memenuhi persyaratan gizi tersebut. Dengan semakin banyaknya informasi yang tersedia tentang kebutuhan gizi pada bayi, spesifikasi gizi FDA untuk susu formula mungkin saja dirubah sesuai perkembangan informasi tersebut.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Apakah sebuah susu formula harus disetujui FDA sebelum dilempar ke pasar?</span><br />Secara hukum, hal tersebut tidak dibutuhkan, namun FDA meminta para perusahaan untuk menyampaikan informasi-informasi tertentu sebelum mereka melempar produk baru susu bayi ke pasar. Para produsen diharuskan memastikan bahwa mereka telah mengikuti standard pembuatan yang baik dan prosedur pengawasan kualitas serta bahwa susu tersebut akan mendukung perkembangan bayi. Jika hal tersebut tidak dilakukan, FDA akan menolak niat produsen memasarkan susu tersebut, namun, produsen dapat saja memasarkan produk baru tersebut sekalipun tidak disetujui FDA.Osa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1459735395160238937.post-20142070329955263462009-11-15T19:24:00.000-08:002009-12-15T14:49:36.280-08:00Berikan ASI Meskipun Ibu BekerjaPemberian ASI pada bayi dengan ibu yang tetap bekerja terkadang menjadi suatu dilema. Padahal ibu yang bekerja tetap bisa memberikan bayinya ASI dengan beberapa teknik tertentu.<br /><br />Semua ibu pasti menginginkan bayinya mendapatkan ASI eksklusif bahkan jika memungkinkan pemberian ASI ini bisa berlangsung hingga usia 2 tahun. Karena dalam ASI terdapat berbagai antibodi dan zat-zat yang bisa menguatkan dan meningkatkan pertumbuhan bayi.<br /><br />"Pada 2 tahun kehidupan pertama ASI yang dibentuk memiliki kadar mangan yang rendah sehingga zat antistres yaitu serotoninnya banyak, sedangkan pada susu formula kadar mangannya tinggi sehingga bayi lebih cepat stres," ujar Dr. Asti Praborini, SpA, IBCLC dalam acara peresmian Klinik Laktasi KMC-Perinasia di Kemang Medical Care, Jakarta.<br /><br />Lebih lanjut dokter yang biasa disapa Rini ini mengungkapkan bahwa semakin sering bayi menghisap puting ibu maka produksi ASI nya pun akan semakin banyak. Selain itu pada hari-hari pertama pemberian ASI banyak mengandung antibodi yang sangat berguna untuk bayi.<br /><br />Bagi ibu yang bekerja bisa menyimpan ASI untuk bayinya dirumah. ASI yang baru dikeluarkan (fresh) bisa bertahan di suhu ruang selama 6 sampai 8 jam, jika disimpan dalam lemari es bisa bertahan 3 sampai 5 hari jika suhunya 4 derajat Celsius atau kurang sedangkan jika disimpan di freezer bisa bertahan 3 hingga 6 bulan.<br /><br />Jika ibu yang bekerja ingin tetap memberikan ASI pada anaknya, bisa ikuti beberapa tips berikut ini:<br />1. Pompalah ASI setiap 3 sampai 4 jam sekali selama 15 sampai 20 menit setelah itu ASI bisa disimpan di lemari es.<br />2. Jaga kebersihan setiap kali akan memompa dengan mencuci tangan dan membersihkan payudara dengan kain yang lembab.<br />3. Usahakan setiap wadah berisi ASI yang akan dikonsumsi untuk satu sampai dua kali minum (50 sampai 100 ml).<br />4. Berikan ASI pada bayi melalui gelas atau sendok dan jangan menggunakan botol susu, karena nanti bayi sulit untuk menyusui melalui puting ibunya lagi.<br /><br />"Jika memberikan ASI dengan menggunakan botol, maka bayi sudah mendapatkan kenikmatan dari botol tersebut sehingga bisa mengakibatkan bayi tidak mau menyusui dengan ibunya dan mempengaruhi produksi ASI," ungkap Rini. Detik HealthOsa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1459735395160238937.post-71795483169751167402009-10-21T05:37:00.000-07:002009-12-15T14:51:14.950-08:00Menyusui, Menyelamatkan Ibu dari Kanker Peyudara<div class="story"> <p>Menyusui dinilai penting untuk kesehatan baik bagi anak dan ibunya. Ketua Gerakan Organisasi Wanita Lamongan, Cicik Rosida Tsalits dalam Sosialisasi Inisiasi Menyusui Dini di Lamongan Minggu (21/12) yang diikuti para wanita dan bidan menyatakan prihatin dengan banyaknya ibu muda yang tidak mau menyusui karena takut payudaranya akan kendor, padahal dengan menyusui juga menyelamatkan ibu dari kanker payudara.</p> <p>Sementara itu, Ketua Sentra Laktasi Indonesia, Utami Roesli sebagai pembicara memaparkan beberapa Negara sudah mengenal metode inisiasi menyusui dini (IMD) sejak medio 1987. Namun Indonesia baru mengenal metode IMD dua tahun terakhir.</p> <p>Utami menyebutkan manfaat dari IMD diantaranya jalinan kasih sayang antara ibu, ayah dan bayi akan lebih baik. Dengan IMD bayi akan mendapat <em><em>kolostrum</em></em> yang kaya akan<em><em>antibody</em></em>, penting untuk pertumbuhan dan ketahanan infeksi bayi. Bagi ibu, IMD dapat mera ngsang produksi hormon oksitosin yang dapat mengurangi pendarahan, membuat ibu tenang dan rileks serta merangsang pengeluaran ASI, katanya.</p> <p>Utami menyampaikan pentingnya IMD dilakukan sebab menurut penelitian dengan IMD delapan kali lebih berhasil untuk mensukseskan program enam bulan ASI eksklusif. Yang disiapkan Allah untuk bayi yang baru lahir adalah dada ibunya, bukan <em><em>incubator</em></em>. Dada ibu diciptakan untuk memiliki suhu yang lebih hangat dari suhu luar dan bisa menyesuaikan diri dengan suhu yang dibutuhkan bayi atau <em><em>thermoregulator thermal synchron</em></em>. Jika suhu dada ibu terlalu dingin untuk bayi, suhu dada ibu akan naik. Demikian pula sebaliknya, papar Utami.</p> <p>Menurut Utami selama ini banyak orang salah dalam menangani bayi yang baru lahir. Dokter anak senior di RS ST Carolus Jakarta ini menegaskan anak adalah titipan Tuhan untuk ibu, bukan ke bidan. Oleh karena itu ibu-ibu harus minta hak IMD. Metode IMD sanga t sederhana. Bayi begitu lahir diletakkan di dada ibu sehingga ada kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu. Beri waktu selama satu jam bagi bayi untuk mencari sendiri puting ibunya. Dalam usia bayi 20 menit, bayi akan mulai merangkak mencari puting ibun ya dan pada usia 50 menit akan mulai menyusui, katanya.</p> <p>Namun jika bayi lahir normal langsung dipisahkan dengan ibunya untuk ditimbang, IMD tidak akan bisa dilakukan. Ini juga berarti mengurangi kesuksesan program ASI eksklusif enam bulan. Sebuah penelitian dari Inggris menyebutkan, menunda inisiasi menyusui dapat meningkatkan kematian bayi. Dengan IMD, dapat mengurangi resiko kematian bayi hingga 22 persen. Dan resiko ini akan semakin besar ketika semakin lama menunda permulaan penyusuan, tutur Utami.</p> <p>sumber: <a href="http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/21/15285523/menyusui.selamatkan.ibu.dari.kanker.payudara." target="_blank">kompas</a></p> </div>Osa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1459735395160238937.post-84694125565576598602009-10-20T05:28:00.000-07:002009-12-15T14:51:54.161-08:00Bukti Ilmiah Terbaru Manfaat ASI<div class="story"> <p>Bayi-bayi yang disusui oleh ibunya akan tenang dan tidak mudah gelisah untuk waktu yang lama. Bahkan setelah mereka disapih mereka lebih kuat menghadapi situasi yang bisa membuat stres, misalnya perceraian orangtuanya.</p> <p>Demikian bukti ilmiah terbaru tentang manfaat AirSusu Ibu bagi bayi yang dipublikasikan dalam jurnal Archives <em>of Disease in Childhood</em>.</p> <blockquote><p><strong><em>“Bayi yang disusui, tidak terlalu terpengaruh oleh perceraian atau perpisahan orangtuanya, mereka juga tidak mudah gelisah dan cemas,” kata Dr Scott Montgomery, ahli epidemiologi di Karolinska Institute Swedia, seperti dikutip reu ters.</em></strong></p></blockquote> <p>ASI mengandung banyak nutrisi, hormon, enzim, untuk pertumbuhan dan kekebalan tubuh yang diturunkan ibunya ke bayi. Penelitian tersebut juga menunjukkan ASI mampu mengurangi infeksi, penyakit pernapasan dan diare pada bayi. Ibu yang menyusui bayinya juga bisa terhindar dari pendarahan setelah melahirkan.</p> <p>Montgomery dan timnya meneliti bagaimana bayi berusia 10 tahun yang diberi ASI dan yang diberi susu formula menghadapi stres akibat masalah perkawinan orangtuanya.</p> <p>Sekitar 9000 bayi menjadi responden penelitian ini. Mereka dimonitor sejak lahir sampai masuk sekolah. Guru-guru di sekolah juga ditanyai tentang tingkat kegelisahan anak-anak tersebut dalam skala 0-50.</p> <p>Ternyata anak yang dulunya mendapat ASI bisa menghadapi masalah dan stres lebih baik dibandingkan yang tidak mendapat ASI. Tetapi para peneliti belum mengetahui kaitan antara ASI dengan tingkat kegelisahan.</p> <p>Menurut dugaan sementara, anak-anak yang disusui tidak mudah gelisah karena saat disusui mereka merasa mendapat kasih sayang orangtuanya, pelukan dan dekapan ibu saat menyusui juga menenangkan bayi. Selain itu menyusui juga berpengaruh terhadap perkembangan tubuh dalam merespon stres.</p> <p>“Semakin kita pelajari tentang ASI, semakin banyak manfaat yang kita temukan. Menyusui bisa disebut sebagai salah satu hal penting dalam perkembangan manusia,” kata Montgomery.</p> <p>Bulan Agustus telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai bulan ASI Nasional. Sayangnya menurut data yang dikeluarkan Unicef hanya 14 persen bayi di Indonesia yang disusui secara esklusif oleh ibunya hingga usia 4 bulan. (An)</p> <p>sumber: Wanita, Kompas Cyber Media</p> </div>Osa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1459735395160238937.post-36500199784788786992009-10-19T05:05:00.000-07:002009-12-15T14:53:11.464-08:00Memahami Proses Produksi ASI<p>Air Susu Ibu (ASI) diproduksi dari hasil kerja sama antara faktor hormonal dan syaraf. Ini saja sudah cukup ajaib. Ayo telusuri dari awal. Mulailah dari hormon estrogren. </p> Hormon estrogen adalah hormon seks yang diproduksi oleh rahim untuk merangsang pertumbuhan organ seks, seperti payudara dan rambut pubik, mengatur siklus menstruasi. Hormon estrogen juga berperan menjaga tekstur dan fungsi payudara. Pada perempuan hamil, hormon estrogen membuat puting payudara membesar dan merangsang pertumbuhan kelenjar ASI. Selain itu, hormon estrogen memperkuat dinding rahim saat terjadi kontraksi menjelang persalinan.<br /><br />Payudara sendiri terdiri dari kumpulan kelenjar dan jaringan lemak yang terletak di antara kulit dan tulang dada. Kelenjar di dalam payudara akan menghasilkan susu setelah seorang perempuan melahirkan. Kelenjar-kelenjar susu disebut lobule yang membentuk lobe atau kantung penghasil susu. Terdapat 15 sampai 20 kantung penghasil susu pada setiap payudara, yang dihubungkan dengan saluran susu yang terkumpul di dalam puting. Bagian dalam payudara terdiri dari jaringan lemak dan jaringan berserat yang saling berhubungan, yang mengikat payudara dan mempengaruhi bentuk dan ukuran payudara. Terdapat juga pembuluh darah dan kelenjar getah bening.<br /><br />Air susu tak diproduksi selama kehamilan karena ada faktor-faktor yang menekan pelepasan hormon prolaktin. Salah satunya berkat kerja hormon estrogen itu. Bisa dibayangkan jka susu sudah diproduksi sejak awal kehamilan sementara belum ada yang mengisapnya, para bunda harus buang ASI tiap hari. Mubazir bukan? Tuhan tak mau memberikan kemubaziran itu dengan keajaiban yang diberikannya pada proses produksi ASI ini sehingga kelenjar payudara tak memproduksi ASI pada saat hamil.<br /><br />Pada seorang perempuan yang hamil kelenjar payudaranya akan makin berkembang oleh pengaruh hormon estrogen, somatomamotropin, dan prolaktin. Proses tersebut dimulai pada trimester pertama kehamilan. Hormon estrogen berfungsi untuk membuat hipertrofi sistem duktus (saluran). Sedangkan hormon progesteron berfungsi untuk menambahkan sel-sel asinus pada payudara. Somatomamotropin berfungsi untuk pertumbuhan asinus dan perubahan-perubahan dalam sel, pembentukan kasein, laktoalbumin, dan laktoglobulin. Selama proses kehamilan, air susu tidak keluar karena hormon prolaktin yang merangsang pengeluaran ASI dihambat oleh Prolactin Inhibiting Hormone (PIH).<br /><br />Pada akhir masa kehamilan payudara akan memproduksi kolostrum walaupun jumlah air susu yang dapat dihasilkan belum banyak. Kondisi yang demikian disebabkan oleh kerja dari hormon progesteron. Saat bersalin, saat plasenta keluar dari tubuh, kadar progesteron langsung turun secara drastis, sedangkan hormon prolaktin tetap tinggi. Keadaan yang demikian membuat produksi susu meningkat jumlahnya. Proses produksi sampai air susu memenuhi payudara adalah satu hingga tiga hari. Oleh karena itu, jangan khawatir apabila air susu belum keluar atau yang keluar hanya sedikit sekali pada hari-hari pertama. Pada saat ini yang keluar masih kolostrum.<br /><br />Kolostrum adalah cairan pertama yang diproduksi payudara saat produksi ASI dimulai. Cairan kolostrum berbentuk encer, manis, dan mudah dicerna. Awalnya kolostrum berbentuk kental dan berwarna kuning. Semakin dekat dengan persalinan, kolostrum mencair dan berwarna pucat.<br /><br />Pada saat Air Susu Ibu sudah diproduksi, peran hormon oksitosin dibutuhkan.Hormon ini memastikan terjadinya kerutan otot di sekitar saluran susu, menggerakkan susu dari kelenjar susu ke puting sehingga mudah dicapai oleh bayi saat disusuiOsa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1459735395160238937.post-24395110544286425462009-10-11T23:34:00.000-07:002009-12-15T14:54:17.855-08:00Bubur untuk Menambah Kecerdasan & Berat Badan BayiUsia bayi adalah masa pertumbuhan untuk segalanya, baik fisik, psikis,<br />maupun motorik kecerdasannya. Pertumbuhan ini harus ditopang oleh asupan gizi<br />yang baik agar bayi tumbuh normal, sehat, dan cerdas.<br /><br />Ketika bayi menginjak usia di atas lima bulan, bayi membutuhkan makanan<br />tambahan. Bayi membutuhkan asupan yang lebih dari minum susu. Pada usia ini,<br />susu saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Makanan tambahan ini harus<br />sehat dan terbuat dari bahan-bahan alami.<br /><br />Asupan yang dibutuhkan bayi ialah karbohidrat, vitamin, mineral, serat, dan<br />protein. Karbohidrat bisa didapat dari tepung, nasi, kentang, dan pasta. Sumber<br />vitamin, mineral, dan serat bisa diperoleh dari buah dan sayur. Sedangkan,<br />protein bisa diperoleh dari telur, ikan, daging, dan kacang-kacangan.<br /><br />Namun, beberapa jenis makanan tidak dianjurkan untuk diberikan kepada bayi.<br />Yakni, buah yang mengandung gas, seperti durian, nangka, dan mangga, bumbu<br />penyedap, cokelat, kacang tanah, kacang mete, almond, terlalu asin atau manis,<br />bandeng, dan jeroan.<br /><br />Seluruh jenis sumber gizi yang dibutuhkan bayi di atas, buatlah menjadi bubur.<br />Misalnya, bubur havermut pisang saus jeruk. Yaitu terdiri dari komposisi susu,<br />havermout, pisang ambon matang, dan sari buah jeruk. Kandungan gizinya membantu<br />menstabilkan kadar gula darah, yang memungkinkan otak bekerja lebih optimal dan<br />memperlancar pencernaan.<br /><br />Buku Variasi Bubur Sehat untuk Bayi 6�12 Bulan yang disusun oleh Redaksi DeMedia<br />ini menyajikan berbagai pilihan dari aneka bubur untuk menambah kecerdasan dan<br />berat badan bayi Anda.<br /><br />Di dalam buku yang diterbitkan DeMedia ini, Anda bisa memilih berbagai resep<br />bubur sehat yang terbuat dari bahan-bahan alami. Di antaranya bubur jagung<br />kacang hijau dan saus gula merah, bubur beras merah, bubur beras daging, bubur<br />Manado, bubur susu kedelai, bubur nasi tempe, tim tahu tuna, dan bubur sayur<br />kombinasi.<br /><br />Sajikan variasi bubur ini untuk bayi Anda. Niscaya sang bayi tumbuh normal,<br />sehat, dan cerdas. Anda pun akan bahagia karenanya. Selamat mencoba!Osa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1459735395160238937.post-45442383680475491212009-10-10T23:58:00.000-07:002009-12-15T14:54:58.984-08:00Bolehkah Ibu Hamil Tetap Menyusui?Banyak ibu yang merasa khawatir untuk tetap menyusui anak pertamanya saat mengandung anak kedua. Bolehkah ibu yang sedang hamil tetap menyusui anaknya?<br /><br />Kekhawatiran ini diakibatkan karena takut menimbulkan kontraksi awal atau anak yang menyusui menendang perut ibu yang sedang hamil tersebut. Sehingga terkadang banyak ibu yang berusaha menyapih anaknya yang menyusui ketika sedang hamil lagi.<br /><br />Hal yang paling membuat ibu khawatir adalah terjadinya kontraksi saat sedang menyusui anaknya. Kontraksi ini terjadi karena stimulasi puting susu akan melepaskan hormon oksitosin yang masuk ke aliran darah. Oksitosin ini penting pada saat menyusui karena merupakan zat kimia yang bertugas memberitahukan jaringan air susu ibu untuk berkontraksi. Selain itu, hormon oksitosin juga memberitahukan ke jaringan yang berhubungan dengan rahim untuk berkontraksi selama menyusui.<br /><br />Penelitian yang dilakukan oleh Sherrill Moscona pada tahun 1993 terhadap 57 ibu yang menyusui selama hamil di California, menyimpulkan bahwa menyusui mengakibatkan konsekuensi yang tidak jelas terhadap ibu hamil.<br /><br />Meskipun belum diketahui dengan pasti dampak apa yang ditimbulkan jika ibu yang sedang hamil tetap menyusui, sebaiknya ibu hamil berhenti menyusui anaknya jika mengalami beberapa tanda berikut ini, seperti dikutip dari <em>Pregnancy</em>, Selasa (6/10/2009):<br /><br /><ol><li>Mengalami kontraksi lebih dari 4 kali dalam satu jam.</li><li>Merasakan tekanan pada tulang panggul.</li><li>Mengalami kram seperti saat menstruasi.</li><li>Meningkatnya cairan yang keluar dari vagina seperti lendir, darah atau air.</li><li>Sakit pada bagian tulang belakang bawah.</li></ol><br />Hal yang harus dipertimbangkan adalah kebutuhan ibu untuk beristirahat harus mencukupi, pertimbangkan berat badan yang diperoleh selama hamil serta rasa kesejahteraan secara menyeluruh. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah menyusui dapat menyakitkan atau mengagitasi ibu yang sedang hamil tersebut, sehingga mengakibatkan beberapa ibu melakukan penyapihan terhadap anak yang menyusui.<br /><br />Penting untuk diketahui adalah produksi susu cenderung menurun sejak memasuki usia pertengahan kehamilan. Tapi kunci untuk dapat memahami apakah menyusui aman selama hamil adalah rahim dan reseptor dari oksitosin itu sendiri. Karena sel-sel rahim bisa mendeteksi keberadaan dari oksitosin sehingga menyebabkan kontraksi.Osa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1459735395160238937.post-25952856461622860322009-10-10T23:54:00.000-07:002009-12-15T14:55:52.728-08:00Menentukan makanan yang cocok untuk bayi.<div class="content"> <p>Menentukan makanan mana yang harus diberikan pada bayi, memang memusingkan. Belum lagi memikirkan berapa takarannya karena takut kalau-kalau bayinya kekurangan makanan. Meski dokter sudah menjelaskan panjang lebar, tetap saja ibu was-was dan tanya sana-sini yang akhirnya membuatnya tambah bingung.</p> <p>Banyak ibu muda bingung memilih makanan bayi dan bagaimana pemberiannya. Tanya sana-sini, kok, jawabannya saling beda. Bagaimana yang betul?</p> <p>"Bayi saya sudah 8 bulan. Boleh nggak, ya, dikasih nasi tim tanpa diblender?" atau "Apa saja, sih, buah-buahan untuk bayi?" Pertanyaan semacam ini kerap terlontar dari mulut para ibu muda, khususnya yang baru pertama kali punya bayi. Bahkan, ada yang membandingkan dengan bayi orang lain, "Bayinya teman saya, umur 3 bulan sudah dikasih makan pisang. Kok, kata dokter, bayi saya belum boleh, ya?"</p> <p><strong>ASI TETAP YANG TERBAIK</strong><br />Makanan, seperti kita ketahui, merupakan penunjang bagi tumbuh kembang yang optimal. Terutama pada bayi. Sebab, "Pertumbuhan bayi sangat pesat. Dari berat lahir sekitar 3 kg, dalam setahun pertumbuhannya bisa mencapai sekitar 9 kg," kata Dr. I.Suharti Agusman, SpA(K) dari FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo Bagian Anak. Karena itu, pemberian makanan pada bayi harus memenuhi syarat kebutuhan gizi untuk tumbuh kembangnya.</p> <p>Para ahli sepakat, air susu ibu (ASI) merupakan makanan terpenting bayi. Sebab, ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembang bayi. Juga, ASI mengandung macam-macam substansi anti-infeksi yang melindungi bayi terhadap infeksi.</p> <p>"Tapi tak semua beruntung ASInya lancar," ujar Suharti. Jika ASI kurang, lanjutnya, diusahakan dulu menyusui lebih sering agar produksi ASI dirangsang. Bila tak berhasil juga, boleh ditambah susu formula. "Tapi jangan belum apa-apa, ah, saya enggak mau menyusui, kasih susu formula saja. Itu enggak boleh. Anugerah alami harus dipakai dulu. Apalagi zaman sekarang, susu mahal," tuturnya.</p> <p>Setelah usia 4 bulan, bayi perlu makanan tambahan seperti bubur susu, biskuit, dan buah-buahan. Lalu bubur saring (nasi tim yang dihaluskan) mulai usia 6 bulan dan di usia 9 bulan sudah bisa diberikan nasi tim. "Jadi, untuk tumbuh, bayi memerlukan pemberian makanan secara bertahap. Mulai dari yang cair, setengah padat, padat, lalu makanan biasa berupa nasi dan lauk pauk. Juga harus cukup air, vitamin, serta mineral," jelas Suharti.<br /><strong><br />MASING-MASING BERBEDA</strong><br />Kendati demikian, pemberian makanan bersifat individual. Artinya, tak semua bayi usia 4 bulan, misalnya, siap diberi bubur susu. "Kalau yang lahir prematur, belum tentu usia 4 bulan sudah makan bubur susu," kata Suharti.</p> <p>Jadi, harus dilihat juga kondisi bayi bersangkutan, termasuk berat dan tinggi badannya. Semua itu yang menilai adalah dokter anak. Karena itu, konsultan gizi pada anak ini menegaskan, "Penting sekali anak dipantau tumbuh kembangnya tiap bulan. Diukur tingginya, ditimbang berat badannya, diberi imunisasi, dan diperhatikan makanannya. Itu sudah merupakan satu paket yang harus diperhatikan orangtua."</p> <p>Begitu pun jadwal pemberian makanan. Umumnya diberikan tiap 3 jam sekali. Tapi ada juga bayi yang baru 2 jam sudah lapar lagi. "Nggak apa-apa. Sebab, masing-masing bayi berbeda. Tapi umumnya lambung dikosongkan dalam 3 jam. Setelah 3 jam, otomatis akan lapar lagi. Jadi, kalau bayi tidur terus sampai 4 jam, harus dibangunkan dan diberi makan. Jangan didiamkan saja," terang Suharti.</p> <p>Nah, Anda tak perlu khawatir si kecil akan kekurangan makanan bila ia belum siap menerima bubur saring padahal usianya sudah 6 bulan. Juga tak usah cemas ia akan kegemukan karena sering menyusu. Sebab, seberapa banyak dan seberapa sering ia makan, semuanya tergantung pada usia, tingkat pertumbuhan, berat badan, dan metabolisme. Dan semua itu tak sama antara satu bayi dengan bayi lainnya.<br /><strong><em>Julie Erikania</em></strong></p> </div>Osa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1459735395160238937.post-72948080309922744602009-10-10T23:24:00.001-07:002009-12-15T14:57:23.248-08:00Cacingan Merampas Kecerdasan AnakCacingan sampai saat ini masih dianggap sebagai penyakit tidak elit dan sering disepelekan. Cacingan juga kerap dianggap penyakit jorok atau penyakit golongan sosial ekonomi rendah. Tapi jangan salah, penyakit ini bisa menimpa siapa saja. Parahnya, cacingan juga bisa merampas kecerdasan anak.<br /><br />Cacingan adalah penyakit yang mudah menular. Faktor penyebabnya antara lain yaitu iklim tropis yang lembab, kepadatan penduduk yang tinggi, sanitasi yang buruk, tinja yang dijadikan pupuk di kebun, kurangnya pengetahuan masyarakat dan kondisi tanah (liat, humus).<br /><br />Disela-sela acara seminar 'Bagaimana Membentuk Seorang Anak yang Sehat, Cerdas dan Berkualitas' yang digelar di Gedung IASTH FKUI, Sabtu (10/10/2009), Dr. dr. Rini Sekartini, SpA mengatakan penyakit cacingan bisa menyebabkan anak 5 L yaitu lemah, letih, loyo, lalai, lemas.<br /><br />Anak yang kena cacingan pun akan menjadi sangat rentan sakit, kurang gizi, hepatitis, rabun mata dan kecerdasan menurun. Suatu survei menunjukkan bahwa 60 hingga 80 persen penduduk Indonesia terkena cacingan, dan 90 persennya adalah anak-anak SD.<br /><br />Cacingan pada anak bisa diakibatkan oleh berbagai jenis cacing tambang (<em>Ascaris lumbricoides, Necatur americanus, Ancylotoma duodenale</em>), cacing cambuk (<em>Trichuris trichiura</em>), cacig gelang dan beberapa jenis spesies lainnya.<br /><br />Mengajarkan anak hidup bersih adalah kuncinya. Kebiasaan anak yang makan tanpa cuci tangan atau bermain-main dengan tanah bisa menyebabkan telur-telur cacing tertelan atau masuk ke dalam usus halus dan usus besar kemudian berkembang menjadi larva dan cacing dewasa.<br /><br />Gejala yang paling sering muncul pada anak cacingan adalah masalah pencernaan seperti nafsu makan berkurang, mual, diare atau sulit buang air besar (konstipasi), penurunan berat badan dan juga menurunkan kecerdasan anak.<br /><br />"Hal ini terjadi karena cacing merusak mukosa (dinding) usus dan mengambil zat-zat gizi yang berasal dari makanan sehingga anak dapat mengalami gangguan absorbsi makanan bahkan malnutrisi. Kurangnya asupan nutrisi pada anak kemudian akan mengganggu perkembangan sel-sel tubuh, termasuk sel otak. Akibatnya, kecerdasan anak tidak akan berkembang bahkan cenderung menurun," jelas Rini.<br /><br />Penyakit lain yang bisa muncul akibat cacingan antara lain anemia, TBC dan malaria. Akibat penyakit cacingan kronis dan kekurangan zat gizi, pertumbuhan anak menjadi terganggu termasuk juga perkembangan motorik, bahasa dan kepandaian (kognitif).<br /><br />Oleh karena itu, Rini menyarankan agar orang tua mengajarkan pada anak untuk membiasakan hidup bersih dengan mandi dan cuci tangan teratur, bermain menggunakan alas kaki dan rutin memotong kuku. Selain itu, orang tua juga harus memutuskan daur hidup cacing dengan cara mencuci sayuran dengan benar, tidak memakai pupuk tanaman yang dicampur kotoran manusia dan memasak makanan sampai matang.<br /><br /><br /><span class="reporter">detikHealth</span>Osa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1459735395160238937.post-56943470147965638172009-08-02T21:08:00.000-07:002009-12-15T14:57:55.452-08:00Mitos Keliru Seputar ASI<span class="reporter"><strong>Nurul Ulfah</strong> - detikHealth<br /></span> <!--<br />--> <br /> <div class="image"><img src="http://images.detik.com/content/2009/08/03/764/asi-%28abc.net%29-dalam.jpg" alt="img" width="200" /><br /><strong>(Foto: abc.net)</strong></div><strong>Bogor,</strong> Setiap ibu rasanya sudah tahu bahwa ASI adalah pilihan terbaik untuk anaknya. Namun pada beberapa situasi, ASI seorang ibu tidak dapat keluar dan acapkali ini menimbulkan mitos-mitos yang tidak benar tentang ASI.<br /><br />Pakar laktasi Indonesia, dr Utami Roesli SpA, MBA, IBCLC menjelaskan bahwa masyarakat sering meremehkan pentingnya pemberian ASI bahkan mempercayai mitos-mitos tentang ASI yang sama sekali tidak benar.<br /><br />"Asal tahu saja, setiap 6 menit 1 bayi di Indonesia meninggal dunia," ujar Utami pada acara lokakarya yang digelar Badan PBB untuk anak UNICEF di Hotel Novotel Bogor.<br /><br />Menurut Utami, hal tersebut sebenarnya dapat dicegah melalui pemberian ASI terutama sesaat setelah melahirkan. "Para peneliti Inggris menemukan bahwa pemberian ASI setelah melahirkan dapat menurunkan hingga 22% kematian bayi baru lahir," ujarnya.<br /><br />Pengurus Sentra Laktasi ini pun menyayangkan anggapan masyarakat yang salah tentang penggunaan ASI, diantaranya:<br /><br />1. Stres Menyebabkan ASI kering<br />Memang benar bahwa stres dapat menyebabkan terhentinya aliran ASI, namun Utami menegaskan bahwa hal tersebut hanya bersifat sementara. Banyak ibu-ibu yang mengaku tidak bisa memberikan ASI karena stres atau emosinya sedang bergejolak, terutama mereka yang mengalami bencana.<br /><br />Padahal jika seorang ibu tidak bisa mengeluarkan ASI, hal yang justru harus dilakukan ibu adalah tetap menyusu. "Ketika seorang anak menyusu pada ibunya, aliran darah ibu akan lancar dan hormon anti stres (oxcytoxin) akan dikeluarkan sehingga dapat meredakan ketegangan dan stres ibu yang akhirnya mendorong produksi ASI berjalan normal kembali.<br /><br />2. Puting Susu Masuk Ke Dalam Tidak Bisa Menyusui<br />Siapa bilang ibu yang puting susunya masuk tidak bisa menyusui? anggapan ini benar-benar harus dihilangkan. Masyarakat terutama para ibu harus tahu bahwa anak menyusui bukan pada putingnya, tapi pada payudara si ibu. "Masalah puting susu hanyalah masalah pede saja," ucap Utami.<br /><br />"Puting susu hanya sebuah marker saja yang terletak pada payudara ibu. Masalahnya, masyarakat menduga bahwa ASI dikeluarkan dengan cara disedot dari puting. Yang sebenarnya terjadi adalah, ASI keluar dengan cara diperah, bukan pada putingnya tapi pada area yang berwarna hitam," ujar Utami.<br /><br />3. Ibu Dengan Gizi Kurang Tidak Mampu Menyusui<br />Mitos ini tidak sepenuhnya benar. Hanya ibu dengan keadaan gizi yang sangat buruk yang tidak dapat memproduksi ASI cukup. Namun pada ibu yang memang tidak terlalu sehat, semakin sering disusukan produksi ASI justru akan semakin baik.<br /><br />"Isapan bayi justru dapat merangsang saraf otak untuk terus memproduksi hormon yang bertugas mengeluarkan ASI," ujar Utami. Namun ibu menyusui harus tetap mendapatkan makanan tambahan pula agar dapat menyusui dengan baik.<br /><br />4. Bila Menyusui Terhenti Tidak Dapat Menyusui Kembali<br />Jangan salah, menyusui kembali setelah terhenti sementara dapat dilakukan. Teknik yang dilakukan disebut dengan teknik relaktasi. ASI yang sudah lama tidak diproduksi dapat dirangsang kembali meskipun sudah lama tidak menyusui.<br /><br />"ASI tidak akan pernah basi, jika tidak dikeluarkan maka tubuh akan menyerapnya kembali, dan ketika dibutuhkan maka akan keluar lagi," ujar Utami. "Teknik relaktasi ini akan membantu para ibu agar dapat menyusui kembali dengan menggunakan modifikasi alat bantu menyusui," jelas Utami.<br /><br />5. Ibu Yang Sedang Sakit Dapat Menularkan Sakitnya Melalui ASI<br />Jangan pernah punya anggapan seperti ini, kecuali Anda yang punya penyakit berat seperti HIV atau hepatitis. Seorang ibu yang sedang sakit, contohnya flu tidak akan menularkan sakitnya pada si anak karena dalam ASi sendiri terkandung antibodi yang merupakan inhibitor untuk virus atau bakteri.<br /><br />6. Bayi Sedang Diare Perlu Cairan Tambahan Seperti Air dan Teh<br />Bayi yang diare tidak perlu diberi cairan lain karena ASI mengandung 90 persen cairan yang dibutuhkan untuk bayi. Pemberian cairan lain bisa berbahaya karena dalam keadaan darurat seringkali terkontaminasi yang justru dapat memperparah diarenya.<br /><br />Jika sudah tahu bahwa mitos-mitos itu salah, tidak ada alasan lagi bagi ibu untuk tidak memberikan ASI karena ASI adalah satu-satunya makanan terbaik, sempurna, bersih, aman, gratis, tersedia setiap saat, dan yang paling penting yaitu dapat menguatkan kasih sayang ibu dan bayi.Osa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1459735395160238937.post-75853963373893680382009-08-02T08:50:00.000-07:002009-12-15T14:58:27.101-08:00Standar Kebutuhan Gizi Bayi<strong>Adapun standar kebutuhan gizi bayi adalah sebagai berikut :</strong><br /><ul class="br-li"><li><em>Kalori: 100-120 per kilogram berat badan. </em><br /> Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya: 8 x 100 /120 = 800/960 kkal </li><li><em>Protein: 1,5-2 gram per kilogram berat badan </em><br /> Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya 8 x 1,5/2 = 12/16 : 4 = 3/4 gram </li><li><em>Karbohidrat: 50-60 persen dari total kebutuhan kalori sehari </em><br /> Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 50%-nya = 400 : 4 = 100 gram </li><li><em>Lemak: 20 persen dari total kalori </em><br /> Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 20%-nya = 160 : 40 = 40 gram </li></ul>Osa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1459735395160238937.post-2621089238665918172009-08-01T08:06:00.000-07:002009-12-15T14:59:12.870-08:009 Cara Membuat Anak Pintar<p><span class="reporter"><strong>Vera Farah Bararah</strong> - detikHealth<br /></span></p> <!--<br />--> <br /> <div class="image"><img src="http://images.detik.com/content/2009/08/01/764/anak-pintar-%28discovery.com%29-dalam.jpg" alt="img" width="200" /><br /><strong>(Foto: discovery.com)</strong></div><strong>Jakarta,</strong> Kepintaran seorang bisa dibilang sebuah anugerah yang diberikan kepada anak tersebut. Tapi ternyata faktor yang mempengaruhi kepintaran seorang anak juga ditentukan oleh lingkungannya.<br /><br />Ada banyak hal yang bisa membuat anak menjadi lebih pintar, tentunya selain dengan belajar di sekolah. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat anak menjadi lebih pintar, seperti dikutip dari <em>MSNNews</em>, Sabtu (1/8/2009):<br /><br />1. Bermain permainan yang berpikir<br />Catur, teka-teki silang dan sudoku selain menyenangkan juga mendukung strategi berpikir anak-anak, bagaimana cara menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan yang kompleks.<br /><br />2. Bermain musik<br />Bermain musik selain menyenangkan juga bisa merangsang pertumbuhan otak kanan. Menurut sebuah studi di Universitas Toronto, diadakannya pelajaran musik bisa memberikan keuntungan dalam meningkatkan IQ anak dan performa akademisnya. Semakin lama waktu yang digunakan untuk bermain musik maka efek yang dihasilkan juga semakin besar.<br /><br />3. Pemberian ASI<br />ASI merupakan makanan otak yang paling dasar. Peneliti secara konsisten terus menunjukkan berbagai macam keuntungan ASI yang behubungan dengan pertumbuhan bayi. Anak yang mengkonsumsi ASI eksklusif akan memiliki tingkat kepintaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang mengkonsumsi ASI hanya beberapa bulan saja.<br /><br />4. Membiasakan berolahraga<br />Para peneliti di Universitas Illinois menunjukkan hubungan yang kuat antara kebugaran dan prestasi akademik di antara anak-anak sekolah dasar. Semakin bugar badan sang anak maka kemampuan dalam menerima pelajaran juga meningkat. Sebaiknya mendorong anak untuk terlibat dalam aktivitas fisik atau organisasi olahraga tertentu sesuai dengan minat anak.<br /><br />5. Menyingkirkan makanan siap saji<br />Mengurangi asupan gula, lemak trans dari makanan siap saji dan menggantinya dengan makanan bergizi tinggi yang baik untuk perkembangan mental anak usia dini serta berfungsi dalam perkembangan motorik anak pada usia 1-2 tahun pertama. Contohnya anak-anak memerlukan zat besi untuk perkembangan jaringan otak yang sehat, anak yang kekurangan zat besi akan lambat dalam menerima rangsangan.<br /><br />6. Mengembangkan rasa ingin tahu<br />Para ahli mengatakan orang tua yang menunjukkan rasa ingin tahunya pada anak akan mendorong anak untuk mencari ide-ide baru, sehingga merangsang anak untuk berpikir. Mengajari anak keterampilan baru serta pendidikan di luar rumah juga bisa mengembangkan rasa ingin tahu anak dan intelektualnya.<br /><br />7. Budayakan membaca<br />Membaca adalah cara yang paling mudah untuk meningkatkan pembelajaran dan perkembangan kognitif anak-anak dari segala usia. Cara ini bisa dimulai dengan sering membacakan anak dongeng sebelum tidur dan sering-seringlah memberikan anak hadiah buku yang bisa menarik perhatiannya.<br /><br />8. Mengajarkan kepercayaan diri<br />Orang tua sebaiknya meningkatkan semangat dan optimisme anak-anak. Berpartisipasi dalam tim olahraga atau kegiatan sosial akan membantu meningkatkan kepercayaan diri sang anak diantara teman-temannya.<br /><br />9. Memberikan sarapan yang sehat<br />Para peneliti meyakinkan bahwa mengonsumsi sarapan yang sehat akan meningkatkan memori dan konsentrasi anak dalam belajar. Anak-anak yang tidak dibiasakan sarapan cenderung lebih mudah marah dan kurang konsentrasi pada waktu belajar, sementara anak yang sarapan akan tetap fokus dan bergerak selama jam sekolah.Osa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1459735395160238937.post-38882725410729313852009-07-26T19:32:00.000-07:002009-12-15T14:59:33.551-08:00The Spababy Jakarta<img src="http://www.hersmagz.com/images/stories/2009/hers04/spababy.jpg" style="padding-right: 20px;" mce_src="/images/stories/2009/hers04/spababy.jpg" align="left" width="275" height="210" />Bagi Anda yang memiliki Anak kecil maupun keponakan tersayang, sepertinya sudah saatnya untuk mengajarkan mereka tentang merawat diri. Spa Baby, sesuai namanya menawarkan treatment khusus bagi bayi dan anak-anak yang disesuaikan dengan umurnya.<br /><br />Begitu mendengar namanya mungkin Anda bingung. Mengapa ada fasilitas spa untuk bayi? Well, tak usah pusing, memang ternyata ada sebuah tempat di bilangan Jakarta Selatan yang menyediakan treatment spa baby. Spa Baby sendiri baru saja dibuka sejak Desember tahun lalu. Ada dua area perwatan yang ditawarkan Spa Baby antara lain adalah Aqua dan Sandbox.<br /><br /><img src="http://www.hersmagz.com/images/stories/2009/hers04/spababy1.jpg" style="padding-right: 20px;" mce_src="/images/stories/2009/hers04/spababy1.jpg" align="left" width="275" height="210" />Area Aqua dikhususkan untuk bayi berusia 0-12 tahun. Nama Aqua sendiri dipilih karena fasilitas yang ditawarkan termasuk baby swim. Ya! Jangan heran disini para bayi itu sengaja diajak berenang di dalam sebuah baby tub dan dilengkapi pelampung mungil. Tujuannya adalah untuk merangsang dan melatis otot-otot kinetis si bayi. Setelah itu bayi akan di massage (ini yang disebut spa baby) dengan menggunakan organic oil massage.<br /><br />Untuk sang kakak yang umurnya lebih dari 12 bulan dapat mencoba area Sandbox. Area ini bisa dibilang sebagai “salon” khusus anak-anak. Sandbox menyediakan jasa haircut&hairstyling. Jadi anak-anak dapat memilih sendiri style rambut seperti apa yang diinginkan. Selain itu juga ada natural manicure&pedicure serta natural&foodable facial. Layaknya sang ibu atau tante ketika bepergian ke salon, anak-anak ini juga bisa mendapatkan treatment yang sama, namun tentunya dengan produk yang aman bagi anak-anak dengan kualitas terbaik yang terpercaya.<br /><br />Tempat ini cocok untuk dikunjungi Anda di kala senggang. Jangan khawatir anak-anak tidak akan bosan disini, karena design interiornya sangat menarik dan para pegawai yang bertugas semuanya friendly dengan anak-anak.<br /><br /><b><br /></b>Osa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1459735395160238937.post-24605132056087710402009-07-10T00:45:00.000-07:002009-12-15T14:59:55.533-08:00Makanan BATITAHingga usia 6 bulan, Anda belum terlalu direpotkan dengan pilih-pilih makanan untuk si kecil. Karena kebutuhan gizinya masih bisa Anda penuhi dengan pemberian ASI secara eksklusif. Sesudah itu, ASI saja sudah tidak lagi memenuhi kebutuhan gizi anak untuk tumbuh kembang optimal. Itu sebabnya, Anda perlu menyediakan makanan pendamping ASI.<br /><br />Dengan kamus kecil di bawah ini, Anda dapat berbelanja berbagai bahan makanan lengkap, plus cara pengolahannya yang sesuai dengan usia si kecil. Kalaupun Anda memiliki lebih dari satu anak batita (di bawah tiga tahun), tidak perlu pusing. Beli saja bahan yang bisa dimakan sekeluarga, bergizi untuk semua, namun bedakan penyajiannya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">APEL</span><br />• Kandungan gizi utamanya: karbohidrat dan vitamin A<br />• Cara tepat pengolahannya:<br /><br /> * usia 6–12 bulan: diolah dalam bentuk pure (dilumatkan setelah dikukus terlebih dahulu), bisa juga untuk campuran bubur buah<br /> * usia 1-2 tahun: dikupas dan dipotong kecil-kecil sebagai finger food<br /> * usia 2-3 tahun: dapat diberikan setelah dicuci bersih dan dipotong dalam bentuk potongan agak besar<br /><br /><span style="font-weight: bold;">ALPUKAT</span><br />• Kandungan gizi utamanya: lemak dan vitamin C<br />• Cara tepat pengolahannya:<br /><br /> * usia 6–9 bulan: dilumatkan sebagai campuran bubur buah pir<br /> * usia 8–12 bulan: dilumatkan sebagai campuran bubur beras atau bubur buah<br /> * usia 1 tahun ke atas: dilumatkan sebagai campuran minuman atau makanan selingan<br /><br />• Catatan: pilih alpukat yang cukup matang (tua) serta dagingnya empuk dan tebal<br /><br /><span style="font-weight: bold;">BAYAM</span><br />• Kandungan gizi utamanya: kalsium, zat besi dan vitamin A<br />• Cara tepat pengolahannya:<br /><br /> * usia 6–9 bulan: diolah sebagai bubur saring (setelah ditim, campuran nasi tim dilumatkan dan disaring)<br /> * usia 9–12 bulan: disajikan setelah ditim<br /> * usia 1–2 tahun: disajikan dalam bentuk sayur bening<br /> * usia 2 tahun ke atas: diberikan untuk lauk dalam bentuk tumis yang dibumbui sedikit bawang putih dan garam<br /><br />• Catatan:<br /><br /> * sebaiknya dimasak untuk sekali penyajian, karena kandungan gizinya akan rusak jika dihangatkan kembali<br /> * jangan mengonsumsi bayam setelah dimasak lebih dari 6 jam, karena zat besinya sudah rusak<br /><br /><span style="font-weight: bold;">BERAS</span><br />• Kandungan gizi utamanya: karbohidrat<br />• Cara tepat pengolahannya:<br /><br /> * usia 6-9 bulan: disajikan sebagai bubur saring<br /> * usia 9-12 bulan: dalam bentuk bubur biasa<br /> * usia 1 tahun ke atas: bisa disajikan dalam bentuk nasi lembik<br /><br /><span style="font-weight: bold;">BROKOLI</span><br />• Kandungan gizi utamanya: vitamin A<br />• Cara tepat pengolahannya:<br /><br /> * usia 7-12 bulan: brokoli dilumatkan setelah dikukus. Disajikan sebagai campuran bubur bayi<br /> * usia 1 tahun ke atas: bisa juga disajikan dalam bentuk finger food, setelah dikukus terlebih dahulu<br /><br /><span style="font-weight: bold;">DAGING AYAM</span><br />• Kandungan gizi utamanya: sumber protein<br />• Cara tepat pengolahannya:<br /><br /> * usia 6–9 bulan: sebagai campuran bubur saring<br /> * usia 9–12 bulan: sebagai campuran bubur biasa<br /> * usia 1 tahun ke atas: disajikan sebagai campuran bubur ayam (setelah disuwir-suwir halus)<br /><br />• Catatan: biasa disajikan dengan dicincang terlebih dahulu<br /><br /><span style="font-weight: bold;">DAGING SAPI</span><br />• Kandungan gizi utamanya: sumber protein dan zat besi<br />• Cara tepat pengolahannya:<br /><br /> * usia 9–12 bulan: dicincang sebagai campuran bubur<br /> * usia satu tahun ke atas: daging cincang dapat dibuat semur atau campuran perkedel<br /><br /><span style="font-weight: bold;">HATI AYAM</span><br />• Kandungan gizi utamanya: sumber vitamin A<br /><br />• Cara tepat pengolahannya:<br /><br /> * usia 7–12 bulan: diberikan sebagai campuran bubur saring setelah ditim<br /> * usia 1 tahun ke atas: dapat disajikan dalam bentuk semur<br /><br />• Catatan: Kandungan vitamin A-nya yang sangat tinggi. Padahal, vitamin A tidak larut dalam air sehingga sering menumpuk di hati. Makanya, dianjurkan untuk memberikannya sebanyak 2-3 kali dalam seminggu<br /><br /><span style="font-weight: bold;">IKAN KAKAP</span><br /><br />• Kandungan gizi utamanya: sumber protein<br /><br />• Cara tepat pengolahannya:<br /><br /> * usia 6–9 bulan: diberikan sebagai campuran bubur saring<br /> * usia 9–2 bulan: diolah sebagai campuran bubur biasa<br /> * usia 1 tahun ke atas: dikukus sebagai lauk atau diolah (digoreng) dengan tepung sebagai fish nugget<br /><br /><span style="font-weight: bold;">IKAN TERI SEGAR</span><br /><br />• Kandungan gizi utamanya: kalsium<br /><br />• Cara tepat pengolahannya:<br /><br /> * usia 12–18 bulan: dihaluskan sebagai campuran dalam nasi tim<br /> * usia 18 bulan ke atas: digoreng sebagai lauk nasi, atau dibuat perkedel<br /><br />• Catatan: pilihlah teri segar yang halus, lalu cuci bersih dengan saringan<br /><br /><span style="font-weight: bold;">JERUK</span><br /><br />• Kandungan gizi utamanya: sumber vitamin C<br /><br />• Cara tepat pengolahannya:<br /><br /> * usia 6 bulan ke atas: airnya dapat langsung diberikan, atau sebagai campuran bubur buah<br /> * usia 1 tahun ke atas: diberikan pada si kecil untuk diisap airnya (setelah dikeluarkan bijinya)Osa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1459735395160238937.post-82545588019945912362009-07-10T00:37:00.000-07:002009-12-15T15:00:15.294-08:00Jenis-jenis Makanan Bayi<span style="font-weight: bold;">ASI = Air Susu Ibu</span><br />Mulailah menyusui sedini mungkin meski ASI belum keluar. Jangan cemas bayi Anda tak akan mendapat makanan yang diperlukannya. Cadangan ASI akan sesuai dengan kebutuhan bayi. Lagipula, kebutuhan bayi baru lahir terhadap makanan pada satu kali waktu makan, masih sangat sedikit. Sebab, lambungnya tak dapat menerima banyak makanan. Sejumlah kecil kolostrum (susu awal) yang diproduksi ASI sudah tepat untuk kebutuhannya.<br /><br />Gunakan saat pertama menyusui untuk membiasakan diri dengan teknik menyusui daripada sekadar untuk memenuhi perut bayi, meski Anda juga perlu memastikan bayi Anda tak kelaparan sementara kalian saling belajar.<br /><br />Pada hari pertama menyusui, tiap kali Anda menyusui, susui tak lebih dari 5 menit di setiap sisi. Lalu 10 menit pada hari kedua dan 15 menit atau lebih pada hari ketiga. Tapi ini bukan patokan baku. Sejumlah ahli setuju, sejak awal bayi boleh menyusu selama ia suka.<br /><br />Setelah susu mengalir, susui selama 10 menit pada payudara pertama, dan selama bayi suka pada payudara kedua, lalu pindahkan kembali pada payudara pertama bila bayi tampaknya masih lapar setelah mengosongkan payudara kedua. Jika bayi tertidur sebelum Anda memindahkannya, bantu ia agar bersendawa, kemungkinan besar ia akan mau menyusu lagi. Tiap kali menyusui, mulailah dari payudara kiri atau kanan secara bergantian.<br /><br />Sampai akhir usia 3 bulan, bayi belum perlu makanan tambahan, jika produksi ASI mencukupi. Penting diketahui, banyak-sedikitnya ASI yang keluar, tergantung pada rangsangan bayi. Jadi, payudara pasti memproduksi susu sedikit bila bayi jarang menyusu. Sebaliknya, jika bayi sering menyusu ASI, produksi ASI pun meningkat.<br /><br />Berapa lama Anda akan memberinya ASI merupakan keputusan pribadi Anda. Idealnya, ASI diberikan secara eksklusif selama 4 bulan. Akan lebih baik lagi jika sampai bayi usia 2 tahun. Kapan pun Anda memutuskan berhenti menyusui ASI, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Susu Formula</span><br />Jika Anda mengkombinasikan ASI dengan susu formula, sebaiknya pilih susu formula yang komposisinya paling mirip ASI. Mintalah petunjuk dokter. Begitu pun cara meramu formula dan berapa banyak formula yang akan diberikan pada bayi Anda.<br /><br />Sampai usia 3-4 bulan, susu formula diberikan 5-6 kali 180 ml atau tergantung kebutuhan bayi dan diberikan tiap 2 atau 3 jam. Tapi penjadwalan ini hendaknya tak bersifat kaku. Jika sebelum tiba waktunya minum susu, si kecil sudah menangis karena lapar, Anda dapat saja menyusuinya. Hanya perlu diingat, bayi menangis tak selalu berarti lapar. Jika Anda sudah mencoba berbagai usaha untuk menenangkannya dan ia masih tetap menangis, boleh jadi ia memang benar-benar lapar.<br /><br />Mulai usia 6 bulan, bayi perlu tambahan susu lanjutan. Diberikan 2 kali 180-200 ml, karena ia sudah mulai mendapatkan makanan setengah padat (nasi tim disaring). Sekali lagi, jadwal ini tak bersifat kaku. Begitu pun takarannya. Yang paling baik, sesuaikan dengan kebutuhan bayi Anda.<br /><br />Jangan paksa si kecil menghabiskan susunya. Jika Anda melihat ia baru minum separuh dari jumlah yang biasanya ia minum, tak apa-apa. Seorang bayi yang sehat tahu kapan ia harus berhenti. Pemaksaan hanya membuatnya menangis dan bukan tak mungkin ia akhirnya jadi muntah karena perutnya terlalu penuh.<br /><br />Periksa selalu tanggal kadaluwarsa dari susu formula. Periksa pula kemasan/kalengnya. Jika penyok, bocor atau mengalami kerusakan lainnya, jangan digunakan. Susu formula yang tersisa (tak habis diminum) sebaiknya dibuang karena merupakan tempat berkembang biaknya bakteri.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Buah-buahan</span><br />Buah-buahan merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat. Sejak usia 3 bulan, bayi boleh diberikan buah-buahan seperti jeruk, pepaya, pisang, dan tomat. Buatlah dalam bentuk jus. Khusus tomat, rebus lebih dulu setelah dicuci bersih, lalu disaring untuk diambil airnya.<br /><br />Buah-buahan lain seperti melon, alpukat, semangka, pir, dan lainnya dapat diberikan mulai usia 6 bulan. Tapi jangan beri buah-buahan yang bergetah dan yang dapat menimbulkan diare seperti sawo, nenas, durian, mangga.<br /><br />Pada tahap awal beri kira-kira 30-50 ml air buah sebagai pengenalan dan untuk melihat reaksi yang timbul. Jika setelah minum air jeruk, misalnya, si kecil lalu mencret, ganti dengan buah lain pada pemberian berikutnya. Ingatlah untuk selalu mencuci bersih setiap buah sebelum diberikan pada bayi.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Makanan Padat</span><br />Pemberian makanan padat biasanya dimulai usia 4-5 bulan. Makanan padat pertama yang diperkenalkan harus dalam bentuk lunak sehingga mudah dicerna bayi, biasanya berupa bubur susu. Bubur ini dibuat dari tepung serelia seperti beras, maizena, terigu atau havermout, ditambah susu dan gula. Anda dapat membuatnya sendiri atau membeli bubur susu instan yang sekarang banyak beredar di pasaran dalam aneka rasa. Jangan pernah lupa memeriksa tanggal kadaluarsanya.<br /><br />Makanan padat berikutnya nasi tim, terdiri dari bubur beras ditambah daging/ikan/ayam/hati dan sayuran seperti wortel dan bayam. Mulai diperkenalkan pada usia 6 bulan, tapi nasi tim ini harus diblender dulu atau diulek hingga halus di atas saringan, sebelum diberikan pada bayi. Setelah bayi usia 10 bulan baru, nasi tim tak perlu dihaluskan lagi.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Makanan Selingan</span><br />Biskuit (yang dibuat khusus untuk bayi) bisa diberikan mulai usia 4 bulan. Pemberiannya bisa dicampur air matang atau susu. Jika bayi sudah dapat duduk, akan lebih baik pemberian dalam bentuk kepingan. Ini baik agar bayi melatih keterampilan jari-jemari tangannya (motorik halus).<br /><br />Setelah usia 6 bulan, si kecil boleh diberi makanan lain seperti roti, agar-agar, puding, bubur kacang ijo, dan lainnya. Bahkan coklat dan es krim. Untuk yang disebut terakhir, Anda perlu hati-hati, terutama jika si kecil punya alergi.Osa Krisnahttp://www.blogger.com/profile/10022872893521643870noreply@blogger.com0