Product Susu

Untuk Sekedar Informasi, Harga susu Sangat fluktuatif dan bisa berubah sewaktu-waktu,
stok barangnya juga terbatas, demikian juga dengan perputaran produknya yang sangat cepat.
Oleh karena itu, teman-teman yang tertarik untuk order silahkan pesan secepatnya.
produk kami terjamin keasliannya & bukan barang yang mendekati masa kadaluwarsa apalagi reject.
Kami juga sangat menjunjung tinggi prinsip berdagang yang jujur dan bersahabat.

Bubur Bayi Sehat Ganesh

Bubur Bayi Sehat Ganesh

Tuesday, December 22, 2009

bu Positif HIV Bisa Berikan ASI Eksklusif Pada Bayinya

0 comments
Ibu yang telah didiagnosa positif HIV biasanya tidak mau memberikan ASI pada anaknya karena takut si bayi tertular virus tersebut. Tapi ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya justru bisa mencegah penularan tersebut.

Ibu yang mengidap HIV cenderung tidak ingin memiliki anak dan kalaupun punya anak tidak mau menyusuinya karena tidak ingin si anak tertular penyakitnya. Namun Badan kesehatan dunia (WHO) pada 1 Desember 2009 menyatakan bahwa ibu yang positif HIV bisa menyusui anaknya secara eksklusif.

"Ibu yang positif HIV bisa menyusui anaknya secara eksklusif asalkan si ibu mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) sejak awal kehamilannya," ujar dr Henny Hendiyani Zainal seorang konselor Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).

Jika ibu yang positif HIV, maka sejak awal kehamilannya harus sudah mengonsumsi obat antiviral agar virus yang ada dalam tubuh ibu tidak ditularkan pada anaknya. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap ibu yang positif HIV di Afrika Selatan.

"Didapatkan bayi yang mendapat ASI eksklusif menunjukkan hasil negatif terhadap virus HIV hingga bayi tersebut berusia 2 tahun dan tidak didapatkan penurunan daya tahan tubuh (imunitas) dari anak tersebut," ungkap dr Henny.

dr Henny menuturkan hal ini kemungkinan di dalam tubuh ibu yang positif HIV sudah terbentuk antibodi secara alami, sehingga antibodi inilah yang akan masuk ke tubuh si anak untuk melindunginya dari penyakit HIV.

Namun penelitian yang dilakukan di Afrika Selatan ini baru sebatas melihat efek jika bayi diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, dalam arti bayi tidak mendapatkan asupan lain selain air susu ibunya saja.

Untuk itu bagi ibu yang sudah dinyatakan positif tertular HIV tidak salahnya untuk memberikan ASI eksklusif pada sang buah hati, tapi dengan syarat si ibu tetap mengonsumsi obat antiviral sejak masa kehamilannya.

Monday, December 21, 2009

Hanya ASI Satu-satunya Makanan untuk Bayi

0 comments
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) seringkali digabung dengan susu formula sejak bayi lahir. Tapi hal ini tidak dapat dibenarkan, karena ASI adalah satu-satunya pilihan yang harus diberikan sejak bayi lahir hingga 6 bulan ke depan.

Maraknya iklan susu formula yang terdapat di televisi, internet, koran maupun di pinggir-pinggir jalan cukup memberikan pengaruh yang besar terhadap keberhasilan ASI eksklusif pada masyarakat.

"Tingkat menyusui di Indonesia memang diakui masih rendah. Bahkan negara Afganistan yang sering terjadi konflik tingkat menyusuinya masih lebih tinggi dari kita," ujar Mia Sutanto, ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) .
Lebih lanjut Mia mengungkapkan sekitar 50 persen permasalahan yang terjadi di Indonesia adalah akibat pemasaran iklan susu formula. Jika produsen susu formula tidak boleh membuat iklan di semua sektor, maka setengah dari permasalahan menyusui di Indonesia bisa teratasi. Sehingga pemerintah dan masyarakat tinggal mendukung gerakan ASI eksklusif, meluruskan mitos-mitos yang ada tentang menyusui dan memberikan edukasi seputar menyusui.

Salah satu konsistensi AIMI dalam hal mengkampanyekan pemberian ASI adalah dengan bergabung bersama lembaga dan masyarakat peduli ASI untuk menolak RUU kesehatan terkait dengan adanya kata-kata susu formula dalam RUU tersebut. Hingga akhirnya AIMI dan pihak lain berhasil mendesak para wakil rakyat untuk menghapuskan kata susu formula serta memberikan pasal sanksi bagi semua pihak yang menghalangi pemberian ASI.

Susu formula selama ini diklaim sebagai produk steril, tapi menurut Mia, siapa yang bisa menjamin bahwa produk tersebut benar-benar steril. Karena dalam prosesnya harus melalui berbagai tahapan hingga akhirnya bisa dijual, ada banyak kemungkinan kontaminasi seperti saat proses di pabrik, proses pengiriman serta saat membuat susu formula, apakah botol dan airnya sudah steril.

"Saat bayi baru lahir, ususnya masih berbentuk bolong-bolong dan hanya bisa tertutup sempurna oleh kolostrum yang terdapat di ASI. Lalu apa jadinya jika usus yang bolong tersebut diisi oleh zat asing seperti susu formula, hal ini justru sangat berisiko," ungkap Mia Sutanto.

ASI sebenarnya sudah terbentuk sejak usia kehamilan 16 hingga 22 minggu dan saat plasenta bayi sudah keluar maka dengan sendirinya hormon kehamilan akan menurun sedangkan hormon menyusui akan meningkat. Saat 1-3 hari setelah melahirkan, ASI cenderung akan bertambah banyak dan semakin sering ASI disedot oleh bayi maka produksinya akan semakin banyak.

Pada intinya tidak ada alasan bagi ibu untuk tidak memberikan ASI pada bayinya, karena semua zat yang diperlukan oleh bayi saat baru lahir sudah terdapat di dalam ASI. Diperkirakan hanya 1 dari 1.000 ibu yang tidak bisa menyusui anaknya karena ada kelainan di payudara sang ibu dan kelainan ini sudah bisa terdeteksi sejak masa kehamilan.

Diketahui jelas Mia, sebenarnya banyak risiko yang bisa ditimbulkan jika ibu tidak memberikan ASI dan hanya memberikan susu formula saja. Salah satunya adalah kemungkinan terkontaminasi bakteri dari luar, daya tahan tubuh bayi tidak terlalu kuat serta bisa merusak gigi bayi nantinya akibat penggunaan botol susu.

"Bagi ibu yang menyusui dukungan dari suami, orangtua dan juga sang mertua sangat diperlukan agar si ibu lebih percaya diri. Maka diharapkan tahun 2010 tingkat ibu menyusui di Indonesia bisa meningkat," ujar Nia Umar, wakil ketua dari AIMI.

Banyak cara yang bisa dilakukan oleh ibu untuk tetap memberikan ASI pada anaknya termasuk bagi ibu yang bekerja atau sedang bepergian. Misalnya dengan memompa ASI dan menyimpannya di kulkas atau jika sedang di luar bisa dengan cara menggunakan pakaian berkancing depan dan menutupinya dengan selendang atau pasmina.

"Maka ASI bukanlah yang terbaik tapi the only option (satu-satunya pilihan) susu bagi bayi," ungkap Mia.

Tuesday, December 15, 2009

Makanan Sehat Untuk Bayi Sehat Berupa Bubur

0 comments
Bayi yang baru dilahirkan memiliki kondisi kesehatan/klinis yang berbeda-beda. Ada yang dilahirkan mengalami gangguan kesehatan seperti gangguan pencernaan, gizi buruk, gangguan jantung, menjalani operasi tertentu, infeksi berat dan lain-lain. Pada keadaan tersebut, bayi harus diberikan diet khusus yang disesuaikan dengan keadaan kilnis dan penyakit yang dideritanya. Bayi yang tidak sedang mengalami keadaan klinis yang dimaksud disebut bayi sehat.Secara umum makanan bayi sehat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu makanan utama yaitu ASI/PASI (pengganti ASI) dan makanan pelengkap yang diberikan ketika bayi telah mencapai umur dan berat badan tertentu yang terdiri dari buah, biskuit, makanan lumat (bubur susu), dan makan lembek (nasi tim). Makanan pelengkap ini diberikan ketika ASI/PASI tidak lagi mencukupi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi sehingga harus ditambah dari sumber makanan yang lain.MAKANAN UTAMA Telah lazim diketahui makanan paling baik bagi bayi sehat adalah air susu ibu (ASI) terutama pada bulan-bulan pertama setelah dilahirkan. ASI mencukupi kebutuhan gizi bayi sehat sampai umur 6 bulan sehingga ibu dianjurkan untuk memberikan ASI ekslusif sampai bayi berumur 6 bulan. Namun adakalanya bayi yang sehat terhalang untuk mendapatkan ASI karena sesuatu dan lain sebab baik karena faktor ibu atau bayi itu sendiri sehingga pemberian ASI tidak memungkinkan sehingga harus diganti dengan makanan lain pengganti ASI. Makanan pengganti ini disebut PASI. PASI diformulasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bayi, diantaranya fungsi saluran pencernaan yang masih terus berkembang, umur, berat badan, ada tidaknya alergi dan lain-lain. Sekarang ini telah ada PASI yang formulanya sangat mirip dengan ASI walaupun tetap tidak bisa menggantikan ASI dengan segala kelebihannya.ASI merupakan makanan yang ideal untuk bayi terutama pada bulan-bulan pertama. Air susu ibu mengandung semua zat gizi untuk membangun dan menyediakan energi dalam susunan yang diperlukan, tidak memberatkan fungsi saluran pencernaan (lambung dan usus) dan ginjal, menghasilkan pertumbuhan yang optimal, memiliki berbagai zat antiinfeksi, mengurangi kemungkinan terjadinya dermatitis atopik (radang kulit yang tidak jelas penyebabnya), serta memperpanjang jarak kelahiran anak. Keuntungan lain menyusui adalah murah harganya, tersedia pada suhu yang ideal dan tidak perlu dipanaskan terlebih dahulu, selalu segar dan bebas pencemaran kuman, memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak, serta mempercepat pengembalian besarnya rahim pada bentuk dan ukuran sebelum hamil.Yang harus diperhatikan saat menyusui adalah bayi sedang bangun dan mau minum. Bayi akan bereaksi jika puting payudara ditempelkan pada mulutnya. Tetapi jika bayi menolak berarti ia belum mau minum dan tidak perlu dipaksakan. Hendaknya ASI diberikan secepatnya terutama bila ibu dan bayi sehat.Air susu yang diproduksi pada 1-5 hari pertama dinamakan kolostrum berupa cairan kental yang berwarna kekuningan. Kolostrum ini sangat menguntungkan bayi karena mengandung lebih banyak antibodi, protein, mineral, dan vitamin A. Sebagai pedoman pada hari pertama dan kedua, lama pemberian ASI adalah 5-10 menit pada tiap payudara dan pada hari ketiga dan selanjutnya lama pemberiana ASI adalah 15-20 menit. ASI dapat diberikan terus sampai anak berumur 2 tahun.PASI diberikan bila karena sesuatu sebab bayi tidak dapat memperoleh ASI.

Thursday, December 10, 2009

Nutrisi Sehat Variasi Bubur Susu

0 comments
Air Susu Ibu (ASI) memang makanan utama bagi bayi. Namun, pada usia empat bulan ke atas, bayi membutuhkan makanan yang lebih padat sebagai pendamping ASI, karena meningkatnya kebutuhan gizi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan otaknya. Maka, ibu harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai makanan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan bayi.
Masa bayi adalah periode emas. Yaitu merupakan peluang orangtua untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan si buah hati. Hal ini, salah satunya dapat diwujudkan melalui pola asuh makan yang sehat, baik, dan benar. Bayi yang mendapatkan pola asuh makan yang tepat, pertumbuhan dan perkembangannya akan berjalan optimal.

Selain itu, saat bayi sudah membutuhkan makanan tambahan, orangtua sebaiknya memperkenalkan dengan beragam makanan yang tentunya harus sesuai dan diterima oleh sistem pencernaan bayi yang masih lemah. Sebab, kesukaan (preferensi) terhadap makanan perlu dibentuk sejak dini. Apabila tidak, anak akan bergantung kepada sedikit variasi makanan saja. Akibatnya, kelengkapan gizi anak tidak terpenuhi.

Di dalam buku “Variasi Bubur Susu; Untuk Usia 4 – 12 Bulan” ini, Dra. Mutiara Dahlia, M.Kes dan Dr. Rusilanti, M.Si menjelaskan dan memberikan arahan tentang makanan tambahan bagi bayi. Yaitu mencakup pemilihan bahan yang benar dengan kandungan zat vitamin dan mineralnya dari masing-masing jenis makanan, dan pengolahan makanan tambahan bayi dalam bentuk bubur susu. Juga dijelaskan tentang faktor makanan bagi pertumbuhan bayi, serta pertumbuhan dan perkembangan fisik bayi.

Variasi bubur yang disajikan dalam buku ini di antaranya, bubur susu pepaya apel, susu mangga pisang, susu avokat pisang, susu tomat pisang wortel, susu kentang wortel keju, susu kacang hijau pisang mangga, susu hunkwe keju, susu jagung manis kuning telur, susu beras merah hati ayam, susu beras merah ikan kakap, susu havermouth telur keju, susu ubi keju tuna, susu kacang kedelai ikan tuna keju, dan susu kedelai labu keju.

Buku yang diterbitkan AgroMedia ini sangat tepat menjadi panduan, terutama bagi orangtua, pembuat makanan bayi, dan praktisi gizi dan kesehatan anak. Sehingga Anda bisa membuat bubur susu untuk bayi dengan berbagai variasinya secara mudah, dengan hasil yang baik dan tepat untuk perkembangan dan pertumbuhan bayi.
 

Bubur Bayi Sehat Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez