Product Susu

Untuk Sekedar Informasi, Harga susu Sangat fluktuatif dan bisa berubah sewaktu-waktu,
stok barangnya juga terbatas, demikian juga dengan perputaran produknya yang sangat cepat.
Oleh karena itu, teman-teman yang tertarik untuk order silahkan pesan secepatnya.
produk kami terjamin keasliannya & bukan barang yang mendekati masa kadaluwarsa apalagi reject.
Kami juga sangat menjunjung tinggi prinsip berdagang yang jujur dan bersahabat.

Bubur Bayi Sehat Ganesh

Bubur Bayi Sehat Ganesh

Sunday, August 2, 2009

Mitos Keliru Seputar ASI

0 comments
Nurul Ulfah - detikHealth

img
(Foto: abc.net)
Bogor, Setiap ibu rasanya sudah tahu bahwa ASI adalah pilihan terbaik untuk anaknya. Namun pada beberapa situasi, ASI seorang ibu tidak dapat keluar dan acapkali ini menimbulkan mitos-mitos yang tidak benar tentang ASI.

Pakar laktasi Indonesia, dr Utami Roesli SpA, MBA, IBCLC menjelaskan bahwa masyarakat sering meremehkan pentingnya pemberian ASI bahkan mempercayai mitos-mitos tentang ASI yang sama sekali tidak benar.

"Asal tahu saja, setiap 6 menit 1 bayi di Indonesia meninggal dunia," ujar Utami pada acara lokakarya yang digelar Badan PBB untuk anak UNICEF di Hotel Novotel Bogor.

Menurut Utami, hal tersebut sebenarnya dapat dicegah melalui pemberian ASI terutama sesaat setelah melahirkan. "Para peneliti Inggris menemukan bahwa pemberian ASI setelah melahirkan dapat menurunkan hingga 22% kematian bayi baru lahir," ujarnya.

Pengurus Sentra Laktasi ini pun menyayangkan anggapan masyarakat yang salah tentang penggunaan ASI, diantaranya:

1. Stres Menyebabkan ASI kering
Memang benar bahwa stres dapat menyebabkan terhentinya aliran ASI, namun Utami menegaskan bahwa hal tersebut hanya bersifat sementara. Banyak ibu-ibu yang mengaku tidak bisa memberikan ASI karena stres atau emosinya sedang bergejolak, terutama mereka yang mengalami bencana.

Padahal jika seorang ibu tidak bisa mengeluarkan ASI, hal yang justru harus dilakukan ibu adalah tetap menyusu. "Ketika seorang anak menyusu pada ibunya, aliran darah ibu akan lancar dan hormon anti stres (oxcytoxin) akan dikeluarkan sehingga dapat meredakan ketegangan dan stres ibu yang akhirnya mendorong produksi ASI berjalan normal kembali.

2. Puting Susu Masuk Ke Dalam Tidak Bisa Menyusui
Siapa bilang ibu yang puting susunya masuk tidak bisa menyusui? anggapan ini benar-benar harus dihilangkan. Masyarakat terutama para ibu harus tahu bahwa anak menyusui bukan pada putingnya, tapi pada payudara si ibu. "Masalah puting susu hanyalah masalah pede saja," ucap Utami.

"Puting susu hanya sebuah marker saja yang terletak pada payudara ibu. Masalahnya, masyarakat menduga bahwa ASI dikeluarkan dengan cara disedot dari puting. Yang sebenarnya terjadi adalah, ASI keluar dengan cara diperah, bukan pada putingnya tapi pada area yang berwarna hitam," ujar Utami.

3. Ibu Dengan Gizi Kurang Tidak Mampu Menyusui
Mitos ini tidak sepenuhnya benar. Hanya ibu dengan keadaan gizi yang sangat buruk yang tidak dapat memproduksi ASI cukup. Namun pada ibu yang memang tidak terlalu sehat, semakin sering disusukan produksi ASI justru akan semakin baik.

"Isapan bayi justru dapat merangsang saraf otak untuk terus memproduksi hormon yang bertugas mengeluarkan ASI," ujar Utami. Namun ibu menyusui harus tetap mendapatkan makanan tambahan pula agar dapat menyusui dengan baik.

4. Bila Menyusui Terhenti Tidak Dapat Menyusui Kembali
Jangan salah, menyusui kembali setelah terhenti sementara dapat dilakukan. Teknik yang dilakukan disebut dengan teknik relaktasi. ASI yang sudah lama tidak diproduksi dapat dirangsang kembali meskipun sudah lama tidak menyusui.

"ASI tidak akan pernah basi, jika tidak dikeluarkan maka tubuh akan menyerapnya kembali, dan ketika dibutuhkan maka akan keluar lagi," ujar Utami. "Teknik relaktasi ini akan membantu para ibu agar dapat menyusui kembali dengan menggunakan modifikasi alat bantu menyusui," jelas Utami.

5. Ibu Yang Sedang Sakit Dapat Menularkan Sakitnya Melalui ASI
Jangan pernah punya anggapan seperti ini, kecuali Anda yang punya penyakit berat seperti HIV atau hepatitis. Seorang ibu yang sedang sakit, contohnya flu tidak akan menularkan sakitnya pada si anak karena dalam ASi sendiri terkandung antibodi yang merupakan inhibitor untuk virus atau bakteri.

6. Bayi Sedang Diare Perlu Cairan Tambahan Seperti Air dan Teh
Bayi yang diare tidak perlu diberi cairan lain karena ASI mengandung 90 persen cairan yang dibutuhkan untuk bayi. Pemberian cairan lain bisa berbahaya karena dalam keadaan darurat seringkali terkontaminasi yang justru dapat memperparah diarenya.

Jika sudah tahu bahwa mitos-mitos itu salah, tidak ada alasan lagi bagi ibu untuk tidak memberikan ASI karena ASI adalah satu-satunya makanan terbaik, sempurna, bersih, aman, gratis, tersedia setiap saat, dan yang paling penting yaitu dapat menguatkan kasih sayang ibu dan bayi.

Standar Kebutuhan Gizi Bayi

0 comments
Adapun standar kebutuhan gizi bayi adalah sebagai berikut :
  • Kalori: 100-120 per kilogram berat badan.
    Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya: 8 x 100 /120 = 800/960 kkal
  • Protein: 1,5-2 gram per kilogram berat badan
    Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya 8 x 1,5/2 = 12/16 : 4 = 3/4 gram
  • Karbohidrat: 50-60 persen dari total kebutuhan kalori sehari
    Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 50%-nya = 400 : 4 = 100 gram
  • Lemak: 20 persen dari total kalori
    Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 20%-nya = 160 : 40 = 40 gram

Saturday, August 1, 2009

9 Cara Membuat Anak Pintar

0 comments

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
(Foto: discovery.com)
Jakarta, Kepintaran seorang bisa dibilang sebuah anugerah yang diberikan kepada anak tersebut. Tapi ternyata faktor yang mempengaruhi kepintaran seorang anak juga ditentukan oleh lingkungannya.

Ada banyak hal yang bisa membuat anak menjadi lebih pintar, tentunya selain dengan belajar di sekolah. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat anak menjadi lebih pintar, seperti dikutip dari MSNNews, Sabtu (1/8/2009):

1. Bermain permainan yang berpikir
Catur, teka-teki silang dan sudoku selain menyenangkan juga mendukung strategi berpikir anak-anak, bagaimana cara menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan yang kompleks.

2. Bermain musik
Bermain musik selain menyenangkan juga bisa merangsang pertumbuhan otak kanan. Menurut sebuah studi di Universitas Toronto, diadakannya pelajaran musik bisa memberikan keuntungan dalam meningkatkan IQ anak dan performa akademisnya. Semakin lama waktu yang digunakan untuk bermain musik maka efek yang dihasilkan juga semakin besar.

3. Pemberian ASI
ASI merupakan makanan otak yang paling dasar. Peneliti secara konsisten terus menunjukkan berbagai macam keuntungan ASI yang behubungan dengan pertumbuhan bayi. Anak yang mengkonsumsi ASI eksklusif akan memiliki tingkat kepintaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang mengkonsumsi ASI hanya beberapa bulan saja.

4. Membiasakan berolahraga
Para peneliti di Universitas Illinois menunjukkan hubungan yang kuat antara kebugaran dan prestasi akademik di antara anak-anak sekolah dasar. Semakin bugar badan sang anak maka kemampuan dalam menerima pelajaran juga meningkat. Sebaiknya mendorong anak untuk terlibat dalam aktivitas fisik atau organisasi olahraga tertentu sesuai dengan minat anak.

5. Menyingkirkan makanan siap saji
Mengurangi asupan gula, lemak trans dari makanan siap saji dan menggantinya dengan makanan bergizi tinggi yang baik untuk perkembangan mental anak usia dini serta berfungsi dalam perkembangan motorik anak pada usia 1-2 tahun pertama. Contohnya anak-anak memerlukan zat besi untuk perkembangan jaringan otak yang sehat, anak yang kekurangan zat besi akan lambat dalam menerima rangsangan.

6. Mengembangkan rasa ingin tahu
Para ahli mengatakan orang tua yang menunjukkan rasa ingin tahunya pada anak akan mendorong anak untuk mencari ide-ide baru, sehingga merangsang anak untuk berpikir. Mengajari anak keterampilan baru serta pendidikan di luar rumah juga bisa mengembangkan rasa ingin tahu anak dan intelektualnya.

7. Budayakan membaca
Membaca adalah cara yang paling mudah untuk meningkatkan pembelajaran dan perkembangan kognitif anak-anak dari segala usia. Cara ini bisa dimulai dengan sering membacakan anak dongeng sebelum tidur dan sering-seringlah memberikan anak hadiah buku yang bisa menarik perhatiannya.

8. Mengajarkan kepercayaan diri
Orang tua sebaiknya meningkatkan semangat dan optimisme anak-anak. Berpartisipasi dalam tim olahraga atau kegiatan sosial akan membantu meningkatkan kepercayaan diri sang anak diantara teman-temannya.

9. Memberikan sarapan yang sehat
Para peneliti meyakinkan bahwa mengonsumsi sarapan yang sehat akan meningkatkan memori dan konsentrasi anak dalam belajar. Anak-anak yang tidak dibiasakan sarapan cenderung lebih mudah marah dan kurang konsentrasi pada waktu belajar, sementara anak yang sarapan akan tetap fokus dan bergerak selama jam sekolah.
 

Bubur Bayi Sehat Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez